Apakah Anda baru pertama kali terjun berinvestasi? Investasi jangka panjang bisa menjadi pilihan yang ideal karena menawarkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan investasi jangka pendek.
Namun, sebelum Anda memulainya, berikut ini kami punya beberapa tips yang bisa membantu Anda untuk memulainya:
1. Tentukan Tujuan Investasi Anda
Langkah pertama dalam memulai investasi jangka panjang adalah menentukan apa tujuan keuangan Anda. Apakah Anda berinvestasi untuk pensiun, pendidikan anak, membeli rumah, atau tujuan lainnya? Dengan menentukan tujuan yang jelas, Anda dapat menetapkan jangka waktu investasi dan memilih instrumen yang paling sesuai. Tujuan yang spesifik akan memberikan arah bagi strategi investasi Anda.
Buatlah tujuan keuangan yang SMART—Specific (spesifik), Measurable (terukur), Achievable (terjangkau), Relevant (relevan), dan Time-bound (berbatas waktu). Misalnya, jika Anda ingin memiliki tabungan pensiun sebesar Rp1 miliar dalam 20 tahun, Anda bisa merencanakan jumlah investasi bulanan dan jenis instrumen investasi yang diperlukan untuk mencapainya.
2. Kenali Profil Risiko Anda
Setiap investor memiliki tingkat toleransi risiko yang berbeda. Sebagai pemula, penting untuk memahami seberapa besar risiko yang dapat Anda tanggung. Jika Anda adalah seseorang yang cenderung konservatif, mungkin lebih baik memulai dengan instrumen yang lebih aman seperti obligasi atau reksa dana pendapatan tetap.
Tips: Lakukan tes profil risiko yang disediakan oleh banyak platform investasi atau manajer investasi. Tes ini akan membantu Anda menentukan apakah Anda termasuk investor konservatif, moderat, atau agresif, sehingga Anda bisa memilih produk investasi yang sesuai.
3. Mulai dengan Instrumen yang Mudah Dipahami
Sebelum terjun ke dunia investasi, pastikan Anda memahami instrumen yang Anda pilih. Sebagai pemula, sebaiknya pilihlah instrumen yang lebih mudah dipahami dan memiliki risiko lebih rendah, seperti reksa dana atau obligasi.
Anda bisa memulai dengan reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap jika mencari instrumen yang lebih aman. Jika Anda ingin belajar lebih lanjut, pertimbangkan untuk berinvestasi di saham, tetapi lakukan riset terlebih dahulu mengenai perusahaan yang ingin Anda beli.
4. Manfaatkan Bunga Majemuk (Compound Interest)
Salah satu keuntungan terbesar dari investasi jangka panjang adalah efek bunga majemuk. Bunga majemuk memungkinkan Anda memperoleh keuntungan dari keuntungan sebelumnya, sehingga dalam jangka panjang, nilai investasi dapat tumbuh secara signifikan. Untuk memaksimalkan efek ini, mulailah berinvestasi sedini mungkin dan secara konsisten.
Investasikan secara berkala, meskipun dengan nominal kecil, dan biarkan dana Anda berkembang seiring waktu. Semakin lama Anda berinvestasi, semakin besar efek bunga majemuk yang akan Anda rasakan.
5. Diversifikasi Portofolio Anda
Diversifikasi adalah salah satu prinsip dasar dalam investasi untuk mengurangi risiko. Dengan menempatkan dana Anda di berbagai instrumen dan sektor, Anda dapat melindungi portofolio dari volatilitas pasar.
Jika Anda berinvestasi di saham, pastikan Anda memilih saham dari berbagai sektor, seperti teknologi, kesehatan, dan energi, untuk meminimalkan dampak dari satu sektor yang mungkin sedang menurun.
6. Fokus pada Jangka Panjang dan Hindari Spekulasi
Salah satu kesalahan umum yang dilakukan investor pemula adalah terlalu sering mengecek portofolio dan mencoba melakukan market timing, yaitu membeli atau menjual aset berdasarkan prediksi pergerakan pasar.
Tetap disiplin dengan strategi investasi Anda dan jangan terlalu terpengaruh oleh berita pasar harian. Pergerakan jangka pendek mungkin menakutkan, tetapi dalam jangka panjang, pasar cenderung menunjukkan pertumbuhan positif.
Berinvestasi kini lebih mudah dan nyaman dengan hadirnya sebuah aplikasi seperti Growin’ by Mandiri Sekuritas. Melalui aplikasi tersebut, kini Anda bisa memilih investasi jangka panjang yang sudah terdaftar di OJK.